Selamat datang di opocak.blogspot.com

Islam Dan Sekularisme

Rabu, 20 Juni 20120 komentar

Islam merupakan agama universal yang mencakup segala aspek kehidupa. Hubungan antara manusia dengan manusia dan hubungannya dengan sang Pencipta, salah satu ajaran yang ada di dalam agama islam. Hubungan sesorang dengan orang lain dalam Islam tidak lepas dari syariat yang selalu mengikatnya kapan pun, tujuan nya agar manusia senan tiasa atau setidaknya tidak lupa dengan sang khaliq.
           
Sekularisme merupakan sebuah ideology yang pada mulanya berkembang di dunia Barat dan menyebar hampir ke seluruh penjuru Dunia tak terkecuali dunia islam. Paham ini mempunyai tujuan yaitu memisahkan antara hak Tuhan dengan hak Manusia atau memisahkan antara urusan Manusia dengan urusan Tuhan.
            Dalam pembahasan kali ini penulis akan memaparkan sedikit tentang bahaya yang ditimbulkan oleh paham sekularisme terhadap dunia Islam   

Pengertian Sekularisme
            Istilah secular berasal dari bahasa latin Saeculum yang memiliki dua konotasi yaitu time dan location. Waktu menunjukan sekarang sedangkan tempat dinisbahkan kepada dunia. Jadi saeculum berarti zaman ini atau masa kini, dan zaman ini atau masa kini menunjukan peristiwa di dunia ini, dan itu juga berarti peristiwa – peristiwa masa kini.[1]Adapun sekularisasi dalam kamus ilmiah adalah hal usaha yang merampas milik gereja atau penduniawian.[2] Sedangkan Sekularisme adalah sebuah gerakan yang menyeru kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama.[3]
            Dalam bukunya yang berjudul Islam dan Sekularisme, Al-Attas menjelaskan bahwa sekularisasi didefinisikan sebagai pembebasan manusia, yaitu mula – mula dari agama dan kemudian dari metafisika. Itu berarti terlepasnya dunia dari pengertian – pengertian religious dan religious-semu, terhalaunya semua pandangan – pandangan dunia yang tertutup, terpatahkannya semua mitos supernatural dan lambang – lambang suci.[4] Sekularisme lebih condong kepada proses peralihan fungsi – fungsi dan sifat – sifat keagamaan kearah fungsi – fungsi dab sifat –sifat yang tak bernilai atau yang tidak ada hubungannya dengan keagamaan. Pengertian yang lain menyebutkan sekularisme adalah penduniawian sesuatu yang pada mulanya bersifat atau bernilai keagamaan.[5]
            Dari pengertian – pengertian diatas, kata secular, sekularisasi dan sekularme mempunyai makna dan pengertian yang berbeda –beda. Kata secular berasal dari kata latin saeculum diartikan dengan masa dan tempat yang berlaku sekarang atau masa kini.kata sekularisasi banyak diartikan sebagai proses menuju ke secular dan sekularisme. sedangkan sekularisme banyak diartikan sebagai idiologi yang dihasilkan dari proses sekularisasi.[6]   

Sejarah Kemunculan Sekularisme
            Sekularisme adalah ideologi yang muncul dari proses sekularisasi. Yang menjadi perdebatan para ahli sejarah adalah bagaimana proses munculnya secular, sekularisasi dan sekularisme. Eropa barat telah mengalami sekularisasi selama sejak 250 tahun terakhir dan para ahli sejarah sepakat dengan pendapat tersebut.[7]
            Gerakan sekularisme tumbuh di Eropa dan berkembang ke seluruh penjuru dunia seiring dengan pengaruh penjajahan, kristenisasi dan komunisme. Banyak factor yang mengakibatkan tersebarnya gerakan ini, baik sebelum dan sesudah meletusnya revolusi Prancis pada tahun 1799 M.[8]  
            Dr. Camile Al-Hajj mengatakan sekularisme adalah gerakan yang muncul akibat konflik sejarah yang terjadi antara Gereja dan kekuasaan di Eropa. Untuk memisahkan antara agama dan Negara disatu sisi serta pemisahan antara ajaran – ajaran gereja dan ilmu pengetahhuan di sisi lain.[9] Al-Attas menyatakan bahwa kwmunculan sekularisasi adalah hasil dari sejarah pengalaman barat untuk mendamaikan ketegangan antara Filsafat dan Agama. Antara pandangan alam yang semata – mata berdasar pada pandangan akal jasmani, dan pandangan alam yang semata – mata berdasar pada pandangan indra khayali.[10] Akan tetapi sebenarnya ketegangan yang terjadi di barat antara filsafat dan agama sudah ada pada zaman Yunani purbakala kira – kira empat ratus tahun sebelum zaman Nabi Isa hingga berlanjur sampai sekarang.[11]
            Menurut Yusuf Qardhawi, kemunculan sekularisme di barat terjadi karena beberapa factor, di antaranya ialah: factor agama, yaitu berkenaan dengan ajaran bible sendiri. Factor pemikiran, yaitu pertentangan doktrin gereja dan ilmu pengetahuan yang berkembang pada waktu itu. Factor psikologis, yaitu yang berhubungan dengan trauma sejarah, ketika gereja berkuasa barat berada dalam kemunduran, perpecahan, dan kemandekan ilmu pengetahuan. Factor sejarah, yaitu yang berhubungan dengan sejarah gereja khususnya ketika gereja berkuasa pada abad pertengahan. Serta factor realitas kehidupan empiris.[12]
            Adian Husaini menyimpulkan bahwa mengapa barat menjadi secular dan mengapa di barat proses sekularisasi sangat cepat berkembang. Setidaknya ada tiga factor yaitu : Pertama, trauma sejarah khususnya yang berhubungan dengan dominasi agama di zaman pertengahan kedua. Kedua, problem teks bible. Ketiga, problem teologi Kristen.[13]

Sekularisme di Negara – Negara Arab dan Dunia Islam
            Di Mesir, Khudaiwi Ismail memasukan perundang-undangan Prancis pada tahun 1883 M. tokoh ini sudah tergila-gila terhadap barat. Cita – citanya ingin menjadikan Mesir sebagai bagian dari Barat. Di India, sampai tahun 1791 M hokum yang berlaku di negeri ini masih sejalan dengan syariat Islam. Tetapi setelah didalangi oleh Inggris kemudian berangsur-angsur berubah, melepaskan syariat. Sehingga pada pertengahan abad 19, syariat Islam telah habis sama sekali di negeri ini. Al-Jazair menghapuskan hokum Islam setelah dijajah Prancis pada tahun 1830. Tunis memasukan perundang-undangan Prancis pada tahun 1906 dan Maroko pada tahun 1913 M. [14]
Mustafa Kemal Ataturk dikenal sebagai peletak dasar sekularisme di Turki. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan system kekhalifahan dan selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya Negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kamal sebagai presiden Republik Turki.[15]

Bahaya Sekularisme terhadap Dunia Islam
            Apabila paham atau ideology ini masuk kedalam ranah pemikiran di dunia Islam, maka akan terjadi pemisahan otoritas khaliq dan makhluq yang akan mengakibatkan urusan – urusan duniawi manusia hanya diurus oleh manusia saja dan tidak lagi mementingkan keberadaan Tuhan atau kehidupan setelah dunia. Bahaya yang di timbulkan dari sekularisme terhadap dunia islam sangat banyak diantaranya:
·         Diputarbalikannya hakikat Islam, Al-qur'an dan Rasulullah
·         Menganggap bahwa Islam telah menyederhanakan tujuan – tujuannya, yakni dianggap bahwa Islam hanyalah berupa upacara – upacara keagamaan dan ritual belaka
·         Bahwa Islam tidak sesuai dengan peradaban dan hanya akan mengakibatkan kemunduran
·         Segala system dan aliran sekuler barat ditransfer untuk di masukan ke dunia Islam
·         Apabia ada suatu alasan tentang keberadaan sekularisme di barat, maka tak satupun alasan bagi timur untuk menolak sekularisme.[16]
            Selain bahaya yang telah disebutkan diatas, masih banyak bahaya sekularisme yang lainnya diantaranya yaitu sebagai berikut:
·         Menghalangi campur tangabn Tuhan (agama) dalam persoalan duniawi
·         Aspek kehidupan, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya tidak perlu didasarkan pada agama
·         Ormas, parpol, maupun Negara tidak perlu berbaasis agama
·         Negara tidak usah mengurus agama, karena agama urusan pribadi.[17]

Suatu Kesimpulan
            Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya sekularisme merupakan sebuah ideology yang berusaha untuk memisahkan atau menduniawikan ajaran yang ada dalam agama. Dan apabila paham tersebut merasuki pemikiran keagamaan maka akan menimbulkan rasa tidak mementingkan keberadaan tuhan, maka paham ini tidak bisa di adopsi oleh umat Islam.
            Bahaya yang akan di timbulkan akan berdampak sangat buruk dan akan mengakibatkan tidak adanya kesakralan dalam agama khususnya agama Islam.


                [1] Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam dan Sekularisme (terj) Karsidjo Djojosuwarno (Bandung: Pustaka, 1978). Hlm 18-19
                [2] Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Edisi Lengkap (Surabaya: Gita Press 2006)
                [3] WAMY, Gerakan keagamaan dan Pemikiran, Akar Ideologis dan penyebarannya (Jakarta: Al-I'tishom 2002). Hlm 281
                [4] Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam dan Sekularisme. Op. Cit. hlm 20
                [5] Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Edisi Lengkap
                [6] M. Syukri Isma'il, Kritik terhadap Sekularisme, pandangan Yusuf Qordhawi (Ponorogo: CIOS – Institute Studi Islam Darussalam 2007). Hlm 5
                [7] Syamsudin Arif, kemodernan, sekularisasi, dan agama. Dalam majalah Islamia, 2007. Vol. III No. 2. Hlm 35
                [8] WAMY, Gerakan keagamaan dan Pemikiran, Akar Ideologis dan penyebarannya. Op. cit. hlm 281
                [9] Dr. Camile Al-Hajj. 2000. A Simplified Encyclopedia of Philosophical and Sosiological Thought, Beirut. Libraire du Liban Publisher. Hlm. 373
                [10] Syed Muhammad Naquib Al-Attas. 2001. Risalah Untuk Kaum Muslimin, Kuala Lumpur,
International Institute of Islamic Thought and Islamic Civilization (ISTAC). Hal. 200
                [11] M. Syukri Isma'il, Kritik terhadap Sekularisme, pandangan Yusuf Qordhawi. Op. cit. hlm. 12
                [12] Yusuf Qardhawi. 1994. Al-Islam Wal'Ilmaniyah, Wajhan Liwajhin, Attab'ah Atsaniyah Dar-al-Sohwah Linnasyr Wa Tauizi'. Kairo Mesir. Hlm. 53
                [13] Adian Husaini. Wajah Peradaban Barat, Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal. Jakarta. Gema Insani Press. Hlm 29
                [14] WAMY, Gerakan keagamaan dan Pemikiran, Akar Ideologis dan penyebarannya. Op.cit. hlm 281-282
                [15] Mukti Ali, Islam dan Sekularisme di Turki. Jakarta: Djambatan, 1994
                [16] WAMY, Gerakan keagamaan dan Pemikiran, Akar Ideologis dan penyebarannya. Op. cit. hlm 285
                [17] Dr. HM Afif Hasan, M.Pd, Fragmentasi Ortodoksi Islam, Membongkar Akar Sekularisme. (Malang: Pustaka Bayan, 2008). Hlm. 62
resource :http://ibnuhazm57.blogspot.com/2011/03/bahaya-sekularisme-terhadap-dunia-islam.html
Share this article :

Posting Komentar

Makasih Komenannya Sob... :D

 
Support : Infonya asik, askinya info | Spesial Thanks | Teknologi | Unik | Kontroversial
Copyright © 2014. Info Asik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Ubaidillah HF
Proudly powered by Blogger