1. Menjelang Kelahiran Muhammad SAW
Ketika sinar yang terpancar dari
ajaran nabi isa as. Sudah tampak redup. Suasana di lingkungan penduduk bumi
laksana malam yang tak berbintang, hanya awan legam yang menutupi cakrawala.
Mereka berjalan tanpa pelita, tak sanggup lagi memilih mana jalan lempang dan
mana jalan yang bengkok. Sepak terjang mereka senantiasa ditandai dengan
berbagai macam-macam kebengisan, penindasan dan perampasan. Yang lemah akan
menjadi mangsa bagi yang kuat bak mkanan pagi.
Akidah tauhid sudah tumbang tiada
kesan. Ka’bah dijadikan ajang perbuatan terkutuk dengan
arca-arca berderet mengelilinginya.judi,minuman keras,kebebasan seks telah menjadi acara harian.
arca-arca berderet mengelilinginya.judi,minuman keras,kebebasan seks telah menjadi acara harian.
Pada detik-detik seperti inilah,
penduduk bumi membutuhkan tuntunan agama yang dapat menerangi jalan hidup jalan
mereka dan mampu mengubah kehidupan mereka. Sehingga yang bengis menjadi
pemurah hati, yang suka menindas menjadi setia kawan dan membantu sesama, yang
suka merampas menjadi suka memberi,suka membela kaum lemah, yang menyembah
berhala berubah menjadi tunduk kepada allah yang
maha esa.
2. Pasukan Gajah
Dia yaman terdapat raja yang berkuasa
dan beragama Kristen, terkenal dengan nama abraha. Dia menderikan gereja yang
amat besar dan megah. Diapun mengharapkan agar gereja yang dibangunnya itu betul betul mendapat perhatian khusus
dari segenap masyarakat didalam dam diluar negri. Pada suatu hari raja duduk di
serambi istananya, tersiratlah dalam benaknya gambaran yang bukan-bukan. Dia
sedang merancang tekhnik penghancuran ka’bah.
Menurut pandangannya, gereja yang
dibangunnya itu akan mampu menarik hati rakyat dari luar negri bila ka’bah
dapat ditumbangkan. Untuk melaksanakan rencana semacam itu diperlukan dana,
perangkat perang dan prajurit-prajurit yang amat banyak. Hatinya belum puas
bila tanah makkah masih dianggap tanah suci,sedangkan kota yaman tidak. Oleh
sebab itu dia berangkat bersama prajurit-prajuritnya dengan menunggang gajah.
Di kala itu pasukan gajah marupakan pasukan yang paling tangguh dan tak
tertandingi.
Berita penyerbuan abraha dengan
membawa pasukan gajah ini telah tercium oleh Abdul Muthalib, sebagai tokoh yang
disegani di koya makkah waktu itu. Beliau menghimpun dana dari para hartawan
makkah untuk dihadiahkan kepada abraha. Pada waktu itu terkumpul dana berupa
seratus unta. Beliau pergi ke pinggiran kota makkah dengan membawa dana itu,
menantikkan kedatangan abraha.
Pekik ramai terdengar dari kejauhan.
Boleh jadi inilayh suara tentara abrahah.lambat laun suara itu mendekat. Abdul
muthalib dan tokoh-tokoh makah menyambutnya di batas kota.
Abdul muthalib berkata kepada
abrahah,
“Alangkah senangnya bila tuan
meninjau kembali rencana tuan, barangkali tuan akan memperoleh jalan yang lebih
baik”.
“invasi ini sudah menjadi rencana
yang di tetapkan oleh para menteri”, ujar abrahah.”kalau tuan berkenan menerima
hadiah dari penduduk kota makkah sebanyak seratus unta ini, dan tuan mau mengurungkan
invasi itu, kami akan terkesan dengan kebaikkan tuan”tambah abdul muthalib.
“tidak, lebih baik kami melanjutkan
perjalanan menuju ka’bah”,ujar abrahah.setelah abdul muthalib gagal berunding, barulah beliau
berdiri dan memohon kepada tuhan, seraya berucap:
“Wahai tuhanku, kami telah banyak
berupaya mempertahankan rumah-MU, namun usaha kami gagal. Oleh karena itu kami
serahkan kembali kepada-MU untuk menjaga rumah-MU”.
Abdul muthalib bersama tokoh-tokoh
makkah pulang untuk mengisahkan kepada penduduk mengenai upaya beliau beserta
dana yang terkumpul, agar ka’bah tetap tegak berdiri seperti sedia kala.
“dana-dana tsb kami upayakan untuk
mencegah usaha abrahah, namun apa daya kita. Abrahah masi bersikeras untuk
melaksanakan keinginananya menghancurkan ka’bah.”
Abdul muthalib segera menghimbau
penduduk makkah agar mawas diri, berhati-hati,dan berupaya untuk membentengi
diri dan sanak keluarga. Beliau menganjurkan kepada penduduk agar menjauh dari
ka’bah, yaitu keluarga dari kota makkah,mendaki gunung-gunung atau mencari
tempat-tempat persembunyian. Setelah menyampaikan pesannya, beliau menghadap ke
ka’bah dan menadahkan tangannya seraya berkata,
“wahai tuhan kami, ampunilah segala
dosa dan kelemahan kami. Kami telah memeras tenaga, fikiran agar rumah-MU
selamat dari serbuan abrahah dan bala tentarannya, namun apa daya, usaha kami
belum mampu meloloskan-MU dari serangan itu. Kami tidak memiliki kekuatan untuk
mempertahankannya. Enkau maha kuasa,perkasa,maha mengetahui. Engkau sebagai
tuan rumah ini. Kami tidak sanggup mencegah pasukan gajah abrahah. Oleh Karena
itu kami serahkan saja urusan ini kepada-MU. Kami yakin bahwa engkau lebih tau
bagaimana rencana itu dapat diurungkan”.
Sesuai berkata demikian, beliau
bergegas mempersiapkan perbekalan secukupnya dan tunggangan untuk mengangkut
penduduk sekitar ka’bah, keluarga, dan sanak family untuk mengungsi keluar kota
makkah. Sementara itu tentara abrahah bergerak terus mendekat.
Tiba-tiba sesampai di wadimuhassir,
suatu daratan rendah dekat mina gajah abrahah berhenti dengan mengherankan,
tidak mampu melanjutkan perjalanan. Akhirnya bala tentara berhenti di tempat
itu. Seluruh pembantunya berupaya agar gajahnya mau meneruskan perjalanan,
namun ia masih tetap bergeletak di tanah. Beberapa cambukkan telah melecut ke
tubuhnya, namun sebagaimana semula, tetap membangkang. Abrahah termangu
merenunginya, lantas gajahnya diputar balik ternyata ternyata dapat berjalan
dengan baik. Bila diaarahkan ke makkah, gajah itu menggeletak lagi. Abrahah
menjadi semakin bingung. Dalam benaknya berkata,”pasti ada sesuatau yang tidak
beres dibalik kejadian ini”.namun dia masih kurang menyadari bahwa tindakanya
ini perlu ditinjau kembali. Akhirnya nafsu angkaranya menggeram, congkaknya
mengelabuhi fikirannya. Dengan berang sekali, dia bertekad harus mampu
meluluhlantakkan rumah allah. Setelah itu dia terperanjat oleh datangnya awan
hitam yang menutupi cakrawala. Ada burung-burung bertebangan di angkasa raya.
Semakin lama burung-burung itu bertambah banyak.awanpun bertambah kelam.
Tiba-tiba banyak gajah yang jatuh menggelepar diatas tanah. Deretan tentara
bergeletakkan mampus. Abrahah menjadi gusar tak mengerti kemana harus mencari
perlindungan dia mendengar rintihan,jeritan,riuh rendah dari bala tentara yang
terkapar. Hujan batu masih turun lebat, setiap batu mengenai sasaran yang
dituju, laksana ada yang mengendalikannya. Tak seorang pun dapat menghindar
dari serangan yang datang bertubi-tubi iti, baik tentara yang berada dibarisan
belakang maupun didepan sama-sama mati terkapar. Tak terkecuali akhirnya pun
mati dalam peristiwa ajaib itu.
Peristiwa ini diabadikan dalam firman
allah berikut ini:
Apakah kamu tidak
memperhatikan bagainya tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah.
Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan ka’bah) itu
sia-sia? Dan dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. Yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu dia
menjadikkan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).(Q.S.Al-Fiil:1-5)
Penduduk makkah yang masih dalam
persembunyian belum mengerti akan kejadian itu mereka hanya berharap-harap
datangnya bantuan dari allah. Setelah lama tidak ada berita bagaiman nasib
ka’bah yang mereka sanjung-sanjung dan keramatkan itu, tiba-tiba ada sebagian
orang yang mencoba keluar ingin memantau gerak-gerik tentara abrahah atau ingin
menyaksikan bagaimana kondisi ka’bah. Apakah ia tetap utuh, ataukah tinggal
reruntuhan diatas tanah?. Tiba-tiba tersentaklah mereka oleh pemandangan
mayat-mayat yang berserakan. Mereka dapat memahami, tentara langitlah yang
membumihangusnya mereka. Mereka segera mengisahkan kepada teman-temannya,
kepada pemimpin-pemimpin mereka lalu mereka keluar dengan hati riang gembira.
Peristiwa yang ajaib ini tersebar
dengan cepat sekali, dikalangan penduduk makkah maupun kota-kota yang menjadi
tempat perniagaan mereka. Al quran sendiri mengisahkan hal itu dalam surat
tersendiri, yaitu surat AL-Fill seperti tersebut diatas.
Ada sejarawan yang berpendapat bahwa
pada tahun itu nabi Muhammad dilahirkan, ada pula yang pberpendapat bahwa
peristiwa ajaib itu terjadi empat puluh tahun sebelum dia dilahirkan. Namun kebanyaan
mereka mengatakan bahwa beliau di lahirkan pada tahun itu juga. Oleh karena itu
tahun yang bersamaan dengan lahirnya nabi Muhammad tersebut dinamakan tahun
gajah.
3. Nabi Dalam Kandungan
Sewaktu bunda aminah binti wahab
mengandung Muhammad, dia melihat berbagai keajaiban. Tidak seperti ibu-ibu
hamil lainnya, dia sudah berfirasat baik terhaadap bayi yang akan
dilahirkannya.
Pada suatu malam dia bermimpi, seolah
olah ada cahaya dari perutnya yang memancat terang benderang menyinari seluruh
alam. Hingga dalam mimpi itu dia dapat memandang gedung-gedung dikota syams
pagi harinya dia mengisahkan apa yang dilihat dari mimpinya bitu kepada
suaminya seraya berkata,
“semalam aku bermimpi seolah ada
cahaya dari perut yang menerangi alam sekitarku, hingga aku dapat memandang
gedung-gedung kota syams. Sesudah itu aku mendengar suara yang menyatakan bahwa
aku sedang mengandung pemimpin umat.
“istri abdul ash mengatakan, “ketika
aku menengok aminah pada malam kel;ahiran bayi muhammad saw, melihat didalam rumah Abdullah (ayahanda
rasul) seolah ada cahaya yang menerangi seluruh sudut rumah. Aku melihat
seaakan ada bintang yang mendekat sehingga aku kawatir tertimpa olehnya.
Suasana sukacita meliputi rumah Abdullah.
Banyak kerabat dan handai tolan yang berkunjung untuk mengucapakan selamat atas
lahirnya bayi yang dinanti-nanti. Abu lahab pun ikut gembira waalaupun pada
masa selanjutnya dia yang selalu merintangi perjalanan anak bayi ini. Tidak
diduga kalau pada saaat itu abu lahab membebaskan budaknya, berjalan-jalan
diatas bumi persada dg gembira hal ini dilakukan oleh abu lahab semata-,mata
Karena kegembiraanya atas bayi yang dilahirkan dalam keadaan selamat dan sehat,
tanpa ada aib dan gangguan-gangguan yang yang menggusarkan.
Abdul muthalib sebagai kakek nabi
juga turut berbahagia atas lahirnya sang bayi dalam keadaan selamat dan normal.
Setelah itu dia berjalan menuju asjidil haram dengan membawa bayi itu, lalu
bertawaf di ka’bah hal mana yang sebagai wujud kegembiraan dan syukurnya
kepadaa allah.
Pada malam kelahiran itu penuh dengan
hal-hal yang ajaib sebagai lambing bahwa bayi yang lahir tidak seperti
kebanyakan bayi. Ia kelak akan mampu mengemban risalah yang akan
memporak-porandakan kubuh-kubuh kebatilan.
Alhamdulillah………akhirnya
selesai meskipun masih banyak kekurangannya…….
Semoga bermanfaat untuk
umat……………………………………
Signature pass :
UbaidillahHF™
Posting Komentar
Makasih Komenannya Sob... :D