Selamat datang di opocak.blogspot.com

Menyaksikan 3 Mukjizat Rasulullah SAW

Jumat, 04 Mei 20120 komentar


1. Menjelang Kelahiran Muhammad SAW
          Ketika sinar yang terpancar dari ajaran nabi isa as. Sudah tampak redup. Suasana di lingkungan penduduk bumi laksana malam yang tak berbintang, hanya awan legam yang menutupi cakrawala. Mereka berjalan tanpa pelita, tak sanggup lagi memilih mana jalan lempang dan mana jalan yang bengkok. Sepak terjang mereka senantiasa ditandai dengan berbagai macam-macam kebengisan, penindasan dan perampasan. Yang lemah akan menjadi mangsa bagi yang kuat bak mkanan pagi.
         Akidah tauhid sudah tumbang tiada kesan. Ka’bah dijadikan ajang perbuatan terkutuk dengan
arca-arca berderet mengelilinginya.judi,minuman keras,kebebasan seks telah menjadi acara harian.
          Pada detik-detik seperti inilah, penduduk bumi membutuhkan tuntunan agama yang dapat menerangi jalan hidup jalan mereka dan mampu mengubah kehidupan mereka. Sehingga yang bengis menjadi pemurah hati, yang suka menindas menjadi setia kawan dan membantu sesama, yang suka merampas menjadi suka memberi,suka membela kaum lemah, yang menyembah berhala berubah menjadi tunduk kepada allah yang 
maha esa.

2. Pasukan Gajah

          Dia yaman terdapat raja yang berkuasa dan beragama Kristen, terkenal dengan nama abraha. Dia menderikan gereja yang amat besar dan megah. Diapun mengharapkan agar gereja yang dibangunnya  itu betul betul mendapat perhatian khusus dari segenap masyarakat didalam dam diluar negri. Pada suatu hari raja duduk di serambi istananya, tersiratlah dalam benaknya gambaran yang bukan-bukan. Dia sedang merancang tekhnik penghancuran ka’bah.
          Menurut pandangannya, gereja yang dibangunnya itu akan mampu menarik hati rakyat dari luar negri bila ka’bah dapat ditumbangkan. Untuk melaksanakan rencana semacam itu diperlukan dana, perangkat perang dan prajurit-prajurit yang amat banyak. Hatinya belum puas bila tanah makkah masih dianggap tanah suci,sedangkan kota yaman tidak. Oleh sebab itu dia berangkat bersama prajurit-prajuritnya dengan menunggang gajah. Di kala itu pasukan gajah marupakan pasukan yang paling tangguh dan tak tertandingi.
          Berita penyerbuan abraha dengan membawa pasukan gajah ini telah tercium oleh Abdul Muthalib, sebagai tokoh yang disegani di koya makkah waktu itu. Beliau menghimpun dana dari para hartawan makkah untuk dihadiahkan kepada abraha. Pada waktu itu terkumpul dana berupa seratus unta. Beliau pergi ke pinggiran kota makkah dengan membawa dana itu, menantikkan kedatangan abraha.
          Pekik ramai terdengar dari kejauhan. Boleh jadi inilayh suara tentara abrahah.lambat laun suara itu mendekat. Abdul muthalib dan tokoh-tokoh makah menyambutnya di batas kota.
          Abdul muthalib berkata kepada abrahah,
          “Alangkah senangnya bila tuan meninjau kembali rencana tuan, barangkali tuan akan memperoleh jalan yang lebih baik”.
           “invasi ini sudah menjadi rencana yang di tetapkan oleh para menteri”, ujar abrahah.”kalau tuan berkenan menerima hadiah dari penduduk kota makkah sebanyak seratus unta ini, dan tuan mau mengurungkan invasi itu, kami akan terkesan dengan kebaikkan tuan”tambah abdul muthalib.
          “tidak, lebih baik kami melanjutkan perjalanan menuju ka’bah”,ujar abrahah.setelah abdul  muthalib gagal berunding, barulah beliau berdiri dan memohon kepada tuhan, seraya berucap:
          “Wahai tuhanku, kami telah banyak berupaya mempertahankan rumah-MU, namun usaha kami gagal. Oleh karena itu kami serahkan kembali kepada-MU untuk menjaga rumah-MU”.
          Abdul muthalib bersama tokoh-tokoh makkah pulang untuk mengisahkan kepada penduduk mengenai upaya beliau beserta dana yang terkumpul, agar ka’bah tetap tegak berdiri seperti sedia kala.
          “dana-dana tsb kami upayakan untuk mencegah usaha abrahah, namun apa daya kita. Abrahah masi bersikeras untuk melaksanakan keinginananya menghancurkan ka’bah.”
          Abdul muthalib segera menghimbau penduduk makkah agar mawas diri, berhati-hati,dan berupaya untuk membentengi diri dan sanak keluarga. Beliau menganjurkan kepada penduduk agar menjauh dari ka’bah, yaitu keluarga dari kota makkah,mendaki gunung-gunung atau mencari tempat-tempat persembunyian. Setelah menyampaikan pesannya, beliau menghadap ke ka’bah dan menadahkan tangannya seraya berkata,
          “wahai tuhan kami, ampunilah segala dosa dan kelemahan kami. Kami telah memeras tenaga, fikiran agar rumah-MU selamat dari serbuan abrahah dan bala tentarannya, namun apa daya, usaha kami belum mampu meloloskan-MU dari serangan itu. Kami tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankannya. Enkau maha kuasa,perkasa,maha mengetahui. Engkau sebagai tuan rumah ini. Kami tidak sanggup mencegah pasukan gajah abrahah. Oleh Karena itu kami serahkan saja urusan ini kepada-MU. Kami yakin bahwa engkau lebih tau bagaimana rencana itu dapat diurungkan”.
          Sesuai berkata demikian, beliau bergegas mempersiapkan perbekalan secukupnya dan tunggangan untuk mengangkut penduduk sekitar ka’bah, keluarga, dan sanak family untuk mengungsi keluar kota makkah. Sementara itu tentara abrahah bergerak terus mendekat.
          Tiba-tiba sesampai di wadimuhassir, suatu daratan rendah dekat mina gajah abrahah berhenti dengan mengherankan, tidak mampu melanjutkan perjalanan. Akhirnya bala tentara berhenti di tempat itu. Seluruh pembantunya berupaya agar gajahnya mau meneruskan perjalanan, namun ia masih tetap bergeletak di tanah. Beberapa cambukkan telah melecut ke tubuhnya, namun sebagaimana semula, tetap membangkang. Abrahah termangu merenunginya, lantas gajahnya diputar balik ternyata ternyata dapat berjalan dengan baik. Bila diaarahkan ke makkah, gajah itu menggeletak lagi. Abrahah menjadi semakin bingung. Dalam benaknya berkata,”pasti ada sesuatau yang tidak beres dibalik kejadian ini”.namun dia masih kurang menyadari bahwa tindakanya ini perlu ditinjau kembali. Akhirnya nafsu angkaranya menggeram, congkaknya mengelabuhi fikirannya. Dengan berang sekali, dia bertekad harus mampu meluluhlantakkan rumah allah. Setelah itu dia terperanjat oleh datangnya awan hitam yang menutupi cakrawala. Ada burung-burung bertebangan di angkasa raya. Semakin lama burung-burung itu bertambah banyak.awanpun bertambah kelam. Tiba-tiba banyak gajah yang jatuh menggelepar diatas tanah. Deretan tentara bergeletakkan mampus. Abrahah menjadi gusar tak mengerti kemana harus mencari perlindungan dia mendengar rintihan,jeritan,riuh rendah dari bala tentara yang terkapar. Hujan batu masih turun lebat, setiap batu mengenai sasaran yang dituju, laksana ada yang mengendalikannya. Tak seorang pun dapat menghindar dari serangan yang datang bertubi-tubi iti, baik tentara yang berada dibarisan belakang maupun didepan sama-sama mati terkapar. Tak terkecuali akhirnya pun mati dalam peristiwa ajaib itu.
          Peristiwa ini diabadikan dalam firman allah berikut ini:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagainya tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah. Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan ka’bah) itu sia-sia? Dan dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu dia menjadikkan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).(Q.S.Al-Fiil:1-5)
          Penduduk makkah yang masih dalam persembunyian belum mengerti akan kejadian itu mereka hanya berharap-harap datangnya bantuan dari allah. Setelah lama tidak ada berita bagaiman nasib ka’bah yang mereka sanjung-sanjung dan keramatkan itu, tiba-tiba ada sebagian orang yang mencoba keluar ingin memantau gerak-gerik tentara abrahah atau ingin menyaksikan bagaimana kondisi ka’bah. Apakah ia tetap utuh, ataukah tinggal reruntuhan diatas tanah?. Tiba-tiba tersentaklah mereka oleh pemandangan mayat-mayat yang berserakan. Mereka dapat memahami, tentara langitlah yang membumihangusnya mereka. Mereka segera mengisahkan kepada teman-temannya, kepada pemimpin-pemimpin mereka lalu mereka keluar dengan hati riang gembira.
          Peristiwa yang ajaib ini tersebar dengan cepat sekali, dikalangan penduduk makkah maupun kota-kota yang menjadi tempat perniagaan mereka. Al quran sendiri mengisahkan hal itu dalam surat tersendiri, yaitu surat AL-Fill seperti tersebut diatas.
          Ada sejarawan yang berpendapat bahwa pada tahun itu nabi Muhammad dilahirkan, ada pula yang pberpendapat bahwa peristiwa ajaib itu terjadi empat puluh tahun sebelum dia dilahirkan. Namun kebanyaan mereka mengatakan bahwa beliau di lahirkan pada tahun itu juga. Oleh karena itu tahun yang bersamaan dengan lahirnya nabi Muhammad tersebut dinamakan tahun gajah.

3. Nabi Dalam Kandungan
 
          Sewaktu bunda aminah binti wahab mengandung Muhammad, dia melihat berbagai keajaiban. Tidak seperti ibu-ibu hamil lainnya, dia sudah berfirasat baik terhaadap bayi yang akan dilahirkannya.
          Pada suatu malam dia bermimpi, seolah olah ada cahaya dari perutnya yang memancat terang benderang menyinari seluruh alam. Hingga dalam mimpi itu dia dapat memandang gedung-gedung dikota syams pagi harinya dia mengisahkan apa yang dilihat dari mimpinya bitu kepada suaminya seraya berkata,
          “semalam aku bermimpi seolah ada cahaya dari perut yang menerangi alam sekitarku, hingga aku dapat memandang gedung-gedung kota syams. Sesudah itu aku mendengar suara yang menyatakan bahwa aku sedang mengandung pemimpin umat.
          “istri abdul ash mengatakan, “ketika aku menengok aminah pada malam kel;ahiran bayi muhammad saw,  melihat didalam rumah Abdullah (ayahanda rasul) seolah ada cahaya yang menerangi seluruh sudut rumah. Aku melihat seaakan ada bintang yang mendekat sehingga aku kawatir tertimpa olehnya.
           Suasana sukacita meliputi rumah Abdullah. Banyak kerabat dan handai tolan yang berkunjung untuk mengucapakan selamat atas lahirnya bayi yang dinanti-nanti. Abu lahab pun ikut gembira waalaupun pada masa selanjutnya dia yang selalu merintangi perjalanan anak bayi ini. Tidak diduga kalau pada saaat itu abu lahab membebaskan budaknya, berjalan-jalan diatas bumi persada dg gembira hal ini dilakukan oleh abu lahab semata-,mata Karena kegembiraanya atas bayi yang dilahirkan dalam keadaan selamat dan sehat, tanpa ada aib dan gangguan-gangguan yang yang menggusarkan.
          Abdul muthalib sebagai kakek nabi juga turut berbahagia atas lahirnya sang bayi dalam keadaan selamat dan normal. Setelah itu dia berjalan menuju asjidil haram dengan membawa bayi itu, lalu bertawaf di ka’bah hal mana yang sebagai wujud kegembiraan dan syukurnya kepadaa allah.
          Pada malam kelahiran itu penuh dengan hal-hal yang ajaib sebagai lambing bahwa bayi yang lahir tidak seperti kebanyakan bayi. Ia kelak akan mampu mengemban risalah yang akan memporak-porandakan kubuh-kubuh kebatilan.

Alhamdulillah………akhirnya selesai meskipun masih banyak kekurangannya…….
Semoga bermanfaat untuk umat……………………………………      
                                                          
    Signature pass :    
                                                                     
                   UbaidillahHF™                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
Share this article :

Posting Komentar

Makasih Komenannya Sob... :D

 
Support : Infonya asik, askinya info | Spesial Thanks | Teknologi | Unik | Kontroversial
Copyright © 2014. Info Asik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Ubaidillah HF
Proudly powered by Blogger