1. Konektifitas isi buku
Biasanya
kita menemukan banyak buku yang isinya berisi bab-bab tertentu. Setiap
bab hendaklah memiliki konektifitas dengan bab lainnya. Ada hubungan
diantara bab-bab tersebut. Sehingga dengan adanya bab-bab tersebut tidak
menjadikan pembaca bingung karena ada bab yang mungkin berdiri sendiri.
Ada bab tentang perempuan, kekerasan, politik dan sebagainya namun
harus tetap memiliki konekifitas atau saling berhubungan satu sama lain
diatara banyak bab di buku itu.
2. Pilih editor yang berpengalaman
Hendaklah
karya kita itu diedit juga oleh editor yang sudah berpengalaman atau
bisa diandalkan. Jangan penulis asal mengeditnya sendiri. Karena belum
tentu hasil editan penulis tersebut sempurna. Untuk itu mintalah bantuan
pada editor yang berpengalaman yang tahu banyak dimana letak kekurangan
sebuah buku.
3. Lengkapi dengan sumber rujukan yang jelas
Ini
terutama dilihat oleh segmen pembaca. Penulis tentu punya beragam
pembaca. Ada yang dari aktifis, akademis, sosial, dan segmen pembaca
lainnya. Misalkan untuk kalangan akademis yang suka dengan buku yang
punya rujukan yang jelas. Kalau ada saja buku yang menampilkan misalkan
tabel informasi namun tidak dilengkapi dengan rujukan yang jelas maka
bisa diprediksi buku tersebut akan ditinggalkan bahkan dibuang oleh
pembacanya itu.
4. Gunakan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami
Bagian
ini juga sangat penting. Penggunaan tata bahasa dan kosakata yang baik
dan benar akan memudahkan pembaca memahami apa yang disampaikan penulis
di dalam bukunya. Walaupun buku tersebut berisi informasi yang lengkap
terhadap sesuatu namun tidak bisa dipahami dengan mudah oleh pembacanya
gara-gara alasan tata bahasa yang kurang tepat maka buku tersebut belum
bisa dikatakan sempurna.
5. Sesuaikan dengan konteks kekinian
Misalkan
buku tersebut adalah kumpulan karya di kompasiana. Sejak kita mulai
bergabung sampai dengan saat buku tersebut akan diterbitkan. Buku
tersebut berisi kumpulan karya tulisan yang pernah kita publikasikan
sesuai zamannya. Namun jika akan menerbitkan buku tersebut hendaklah
terlebih dahulu disesuaikan dengan konteks kekinian. Misalkan masalah
Undang-Undang yang harus dikoreksi jika ada Undang-Undang yang sudah
diamandemen dan lain sebagainya itu yang harus sesuai dengan era dimana
buku tersebut akan diterbitkan.
Beberapa poin
diatas hendaklah dipahami dengan baik oleh para penulis maupun calon
penulis yang akan berencana menerbitkan buku. Sebelum menerbitkan buku
hendaklah mencermati dengan baik poin-poin diatas. Untuk menjadikan buku
karya kita itu menjadi sebuah buku yang bisa dikatakan sempurna.
Sehingga ketika dibedah tidak lagi memiliki banyak kekurangan yang akan
dikritik oleh para pembedahnya.
Karena jika buku itu
terlalu banyak kritikan maka calon pembacanya bisa berprediksi bahwa
buku itu belum layak untuk diterbitkan dan butuh perbaikan melalui
penerbitan selanjutnya. Maka tentu secara otomatis akan menjatuhkan
penulis baik dari segi harga diri, intelektulitas, kemampuan mampun dari
segi bisnisnya.
Penulis atau calon
penulis harus siap menerima kritikan dan masukan yang diterimanya
melalui bedah buku serta masukan dari pembacanya. Karena dengan adanya
kritikan masukan tersebut bisa menjadikan penulis berbuat lebih baik
lagi ke depannya dalam menerbitkan karya-karya cemerlangnya.
Posting Komentar
Makasih Komenannya Sob... :D